Sayang...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan kata dan kalimat biasa-biasa, namun penuh makna,
Dengan bait-bait puisi nan tak puitis,
Namun menyirat kesetiaan dan kedalaman hakikat cinta...
Sayang...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan senandung nyanyian bertalu, namun berbalut rindu...
Dengan kaidah-kaindah natural serta apa adanya, namun bermakna...
Tanpa misteri, tanpa ironi...
Aku ingin mencintaimu apa adanya...
Dengan sehelai kain, namun ia kain cinta.
Dengan selembar alas, namun alas rindu,
Sebagaimana alas Fatimah dan Ali, suaminya...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan hikayat hati yang syahdu,
Dengan nalar-nalar bisu, karenamu...
Jauh dari hipokrasi sanubari...
Aku ingin mencintaimu apa adanya,
Tanpa intervensi, tanpa rekayasa alat apapun,
Tanpa sulapan topeng-topeng kepalsuan...
Aku ingin mencintaimu lepas dari segenap ikatan khayalan...
Sayang...
Aku ingin cintaku penuh kelembutan,
Lembut laksana belaian bunda terhadap bayinya,
Lembut seperti derai angin di kesunyian malam,
Lembut ibarat senyuman mata air di pagi buta...
Sayang...
Aku ingin tulus mencintaimu,
setulus buih lautan yang rela menerima terpaan badai sekalipun...
Sayang... Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu...
WPM, Jakarta Selatan, 31/3/2011
Pukul 23.23 WIB
No comments:
Post a Comment
Leburkan semua unek-unekmu tentang blog ini...!