Tak ku sangka…
Pagi itu menjadi pagi yang kelam dalam separuh hidupku...
Aroma cerita dengan bumbu-bumbu tawa,
ataupun canda yang bertalun dalam syair-syair diskusi ria,
yang hampir tiap pagi berderai di antara kita...
berakhir sudah...
Rasanya...
Tiada berarti lagi semua kisah tentang keceriaan kita,
Salam dan sapamu yang khas,
Atau maafmu yang terlalu sering kau tumpahkan
Memang masih lekat, membisiki aliran darah jiwaku,
Semuanya mendekap terlanjur erat dalam batinku...
Hingga rasanya, takkan ada batas apapun yang sanggup menghalangi
Tapi, bagaimana lagi...
Kepercayaan itu telah terlanjur menjauh
angin kebahagiaanpun telah lekang,
dan hatipun sudah sungkan bersatu kembali...
biarlah...
pupus sudah asa yang sempat ku asah,
namun, walau tak ada takdir lain selain menerima kenyataan pahit ini...
aku masih ingin mendo’akannya,
semoga dia baik-baik saja
Bakornas Lapmi, 17 Des ’09
Pukul, 01.35 WIB.
I like it
ReplyDelete