Welcome to Ilyas' Site

Tuesday, July 31, 2012

Anas Urbaningrum dan Hegemoni "Trial by Press"

"Tokoh muda dengan posisi strategi dan gemilang". Itulah barangkali kalimat yang pas untuk menggambarkan Anas Urbaningrum. Di usianya yang masih 41 tahun, ia telah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat saat Kongres PD di Bandung, 2010 lalu. Kontan saja, prestasinya menempati posisi tertinggi partai penguasa itu mendongkrak namanya menjadi politisi muda kawakan yang layak diperhitungkan dalam percaturan politik di negeri ini.

Tak pelak, semakin hari sejak terpilih, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini terlihat terus bersinar. Bahkan namanya sudah kerap disebut-sebut sebagai calon presiden alternatif dari perwakilan kaum muda pada 2014 mendatang. Dukungan-dukungan pencapresannya di dunia online yang sengaja diciptakan fans-nya terus beranjak naik, bahkan dukungan ini sudah mulai terdengar sayup-sayup di telinga.

Tapi rupanya, prestasi gemilang dan dukungan yang mulai menguat ini tak seindah perjalanan berikutnya. Di tengah lembaga survei yang sudah menempatkan namanya sebagai calon presiden populer yang mengungguli politisi sekelas Megawati, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto, perlahan tapi pasti, duri sandungan mesti ia hadapi. Ia dituduh terlibat banyak skandal korupsi oleh Nazaruddin, yang tak lain adalah Bendahara Umum partai yang dipimpinnya. Ia menuding Anas terlibat beberapa kasus suap dan korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, yakni kasus pembangunan Wisma Atlet dan gedung olahraga Hambalang di Bogor, Jawa Barat.

Ibarat api dalam sekam. Kasus yang awalnya hanya sekadar nyanyian seorang Nazaruddin saat ia dalam pelarian di Singapura hingga Kolombia, kini menjadi "nyanyian" banyak orang di negeri ini. Hampir semua orang terpengaruh dan terbawa dalam nyanyian Nazar yang menyebut keterlibatan Anas tersebut. Padahal, tak pernah ada yang tahu apakah ucapan Nazar itu benar atau salah.

No comments:

Post a Comment

Leburkan semua unek-unekmu tentang blog ini...!