Mohammad Ilyas & Lefi Henda Maulina |
Guratan sejarah antara dua insan,
Di lorong hidup nan damai,
Tak ada asap menggumpal,
Tak ada pula api berkobar.
Lonceng persatuan tak pula bersuara,
Tuk ingatkan peristiwa,
Tak ada berkas cahaya menebar memberi tanda,
Tak ada pula nada-nada merdu nan membubung di atas kepala,
Tak ada.
Hingga suatu malam,
Dering tiba-tiba menyapa,
Membangunkan waktu di ujung alpa,
Sang Rembulan dan Sang Surya mulai larut dalam bisikan...
Tapi, waktu itu pergi begitu saja.
Berjuta bisikan pun berlalu...
Melewati irama yang tiada pasti.
Tak ada kobaran apii, walau tampak asap menepi.
Yang ada, hanyalah sisa alam imajinasi.
Lama tertutup awan,
langit tiba-tiba kembali tersenyum.
Sang Surya pun beranjak naik dari peraduannya...
Menyapa Sang Rembulan,
Bertanya, tentang masa dan sejuta asa.
Ini waktu sudah hampir senja
Kata Sang Surya, yang juga diamini Sang Rembulan.
Lama bertutur dan bercanda dalam dunia maya
Keduanya pun ingin pergi ke dunia nyata
Tuk bersua,
Takdir pun terjadi.
Sepasang kekasih telah berjanji,
Sehidup semati Diselimuti ikatan suci,
Diikat dalam bingkai “YASFI”.
Pangadegan-East Tebet, 7/10/2014
Pukul 19.54 WIB.
No comments:
Post a Comment
Leburkan semua unek-unekmu tentang blog ini...!