Bila semua niat tercapai,
Semua impian sampai,
Dan semua kenikmatan telah digapai.
Lalu apa lagi yang masih kau pikirkan? Bukankah kau sudah bahagia?
Betul. Kita mungkin bahagia, saat semua itu terjadi.
Tapi hidup, kadang tak sesederhana itu.
Hidup itu misteri.
Ia bisa berjalan, tanpa kita mengerti ke mana arah yang hendak dituju.
Tanpa kita bisa prediksi, bagaimana ujung petualangannya.
Di sanalah kan tercipta perubahan.
Kenikmatan tiba-tiba berbuntut kesedihan.
Impian seolah kembali tenggelam.
Kebahagiaan pun bak sirna diterpa badai.
Kenikmatan seakan tinggal kenangan.
Berlalu, tanpa dimengerti.
Itulah jalan manusia.
Jalan yang berliku, dan kadang juga berduri.
Jalan terjal, yang kadang, tak bisa dipahami akal sehat,
Jalan panjang yang sungguh melelahkan.
Tapi,
Sesungguhnya, tak perlu ada sesal mendalam kala melintasinya,
Tak perlu pula ada tangis, atau sedih yang mengalahkan semuanya.
Tak perlu ada rasa kecewa.
Karena, jalan itulah jalanmu,
Jalan yang sengaja dicipta untukmu.
Andai saja kau tahu di ujung jalan itu,
Andai saja kau mengerti di balik misteri itu,
Kau takkan pernah menggerutu,
Apalagi menyesali setiap yang terjadi.
Kau kan belajar bahagia menerimanya,
Karena ada segenggam hikmah yang tak pernah kau bayangkan tanpanya.
Ujian di balik jalan itu kan membuatmu tegar,
Kan membuatmu belajar,
Kan mengawalmu membaca tentang hidup dan dinamikanya,
Kan meluruskan langkahmu,
Tuk mengantarkanmu pada kesempurnaan.
Tahukah kau,
Cinta-Nya tak berdiri sendiri.
Ia hadir dengan dinamika yang mengiringinya.
Cinta-Nya hadir bersama ujian yang Dia berikan.
Karena Ia tahu, kebahagiaan takkan lahir tanpa ujian yang melintasinya.
Berbahagialah mereka yang diuji,
Berbahagialah mereka yang tengah tegar menjalani ujian itu.
Karena mereka kan segera 'naik kelas' menuju kesejatian.
Mereka akan bahagia, selamanya.
Pangadegan, 24/10/2014
Pukul 19.40 WIB